Apa bener kita suka mbedain penumpang (pri dengan asing)? Kalau mereka/penumpang punya pendapat begitu, mungkin benar adanya, karena: di domestik mereka nggak pernah dikasih bir ataupun minuman alkohol. Makanan kayanya emang lebih wah cgk-sin dibanding cgk-dps atau lainnya. cgk-dps pun berbeda antara 881 dengan mis 402. Terus apa lagi ya?

Kalau dari pra/pri nya, masak iya sih, mbeda-mbedain?

-- L.C. (Laetitia_casta@themail.com), November 19, 2000

Answers

Gimana nih pra/pri..?? Tapi jangankan kita Garuda sendiripun mbedakan antara pridan asing...!!!sebagai contoh,nanti tgl 15Des2000 akan ada embargo ticket free untuk karyawan sampai habis tahun baru, tapi adakah pelarangan ticket untuk Garuda Rep. asing untuk memakai free ticket pd tgl2 tsb..?? dan apakah dari airline asing juga diembargo menggunakan free ticket interline Garuda..??? Disini saja sudah terlihat bagaimana bangsa dan perusahaan kita sendiri membeda-bedakan antara asing dan pribumi. Pernahkah anda menggunakan interline dgn Garuda..???susahhh dan biayanya beda lho kalau kita menggunakan interline langsung ke airline yg bersangkutan, mudah dan murah... Kenapa bisa begitu yaa....

-- Arry V (gear@yep.com), December 12, 2000.

'Membedakan' atau 'interline' focus ? Lantas seandainya perusahaan membedakan ant asing dan pri (fokus ke interline) kita juga boleh membedakan penumpang yg pri dan asing sebagai kompensasi akibat dr perbuatan perusahaan terhadap karyawannya ? Sangat disayangkan. Mudah2an tidak semua crew Garuda seperti itu ya. Setidaknya sebagai orang di luar perusahaan tidak akan menilai bahwa crew Garuda bertindak seperti anak kecil tapi justru menghadapi segala permasalahan dengan kedewasaan. Mengenai permasalahan 'membedakan ant pri dan asing', saya tidak merasakan adanya perlakuan yang berbeda. Namun bila memang itu terjadi, saya percaya bahwa setiap individu yg melakukannya mempunyai alasan yang tepat. Sekian dan terima kasih.

Mrs Stiller

-- Tasha (stiller@andreasmail.com), December 20, 2000.